Final Piala AFF Momentum Kebangkitan Sepak Bola Indonesia

Kamis, 22 Desember 2016 - 12:36 WIB
Final Piala AFF Momentum Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
Final Piala AFF Momentum Kebangkitan Sepak Bola Indonesia
A A A
JAKARTA - Euforia luar biasa yang ditunjukkan masyarakat saat tim nasional Indonesia mencapai final Piala AFF 2016 selayaknya dijadikan momentum emas kebangkitan sepak bola Indonesia. Lupakan masa lalu dan tatap 2017 dengan tekad, 'Indonesia harus bangkit'.

Pemain timnas Indonesia di Piala AFF 2016 sudah menunjukkan bagaimana keterbatasan bukan lagi alasan menghadirkan aksi terbaik. Kerja keras dan tampil dengan sepenuh tenaga, hati dan jiwa, menjadi contoh bagaimana mereka selalu bisa melewati masa sulit mulai dari babak penyisihan grup sampai ke final.

Mentalitas itu yang seharusnya ditiru pemain lain saat dipercaya mengenakan jersey timnas, terutama mereka yang akan tampil di ajang SEA Games 2017 dan Asian Games 2018. Inilah kesempatan terbaik membayar semua luka yang pernah diderita.

Medali emas cabang sepak bola SEA Games 2017 adalah target realistis melanjutkan kebangkitan sepak bola. Setelah mencapai final di SEA Games 2011 dan 2013, pendukung timnas berharap Garuda Muda bisa terbang tinggi mendapat kalungan medali emas yang terakhir kali diterima pada 1991. "Target sepak bola, ya emas," tandas Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S Dewa Broto, Senin (19/12/2016).

Pelatih Timnas AFF Alfred Riedl sudah memberi fondasi dengan memasukkan nama para pemain muda di bawah usia 22 tahun dalam daftar skuat Piala AFF 2016. Dari 23 nama yang dibawa, setidaknya ada lima pemain yang masih bisa dimainkan pada ajang multievent tersebut.

Mereka di antaranya penjaga gawang ketiga penggawa Garuda di Piala AFF tahun ini, Teja Paku Alam. Meski kini sudah berusia 22 tahun, kiper Sriwijaya FC (SFC) tersebut masih bisa terlibat lantaran baru pada bulan September berusia 23 tahun.

Selain Teja, ada dua pemain belakang, yaitu Rudolof Yanto Basna, 21; dan Hansamu Yama Pranata, 21; yang jasanya bisa dimaksimalkan di SEA Games 2017. Barisan tengah, Evan Dimas bisa dimainkan untuk memperkuat timnas U-22 di SEA Games 2017 mendatang. Evan, mantan kapten timnas U-19 yang membawa Indonesia juara di ajang Piala AFF U-19 pada 2013 lalu, saat ajang multievent tersebut berlangsung baru menginjak usia 22 tahun.

Di barisan depan, hanya ada satu pemain yang bisa dimaksimalkan saat Timnas U-22 tampil di SEA Games 2017, yaitu Muchlis Hadi Ning Syaifulloh. Striker PSM Makassar tersebut menjadi pemain paling muda di tim Piala AFF 2016. Muchlis yang juga rekan satu tim Evan dan Hansamu di skuad Garuda Jaya , julukan timnas U-19, baru menginjak usia 20 tahun.

"Pemain muda memang harus diberikan kesempatan bermain terutama di level internasional. Dan, bagus di Piala AFF 2016, Riedl melakukan hal tersebut dengan banyaknya pemain muda yang dipanggil. Ke depan untuk SEA Games, persiapan matang wajib dilakukan dan tentu kompetisi dalam negeri yang bagus juga," tutur mantan striker timnas Indonesia era 1990-an awal Bambang Nurdiansyah, kepada KORAN SINDO .

Dari lima pemain yang terdaftar di Tim Garuda pada ajang Piala AFF 2016, hanya ada tiga pemain yang mendapatkan pengalaman berharga turun di level senior. Mereka ada lah Yanto Basna, Hansamu, dan Evan. Yanto Basna tampil penuh di tiga per tandingan Indonesia pada fase grup kontra Thailand, Filipina, dan Singapura.

Adapun Hansamu baru dipercaya Riedl tampil pada leg pertama semifinal kontra Vietnam di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor. Tampilnya Hansamu bisa diibaratkan mendapat durian runtuh karena dua bek tengah Indonesia, yaitu Yanto Basna dan Fachruddin Aryanto harus absen akibat akumulasi kartu kuning.

Riedl memainkan Evan sebagai starter saat Indonesia ditundukkan Thailand 2-4 pada fase grup. Dia kembali menjadi pemain utama ketika Filipina menahan imbang Indonesia 2-2 dan masuk starting eleven saat Indonesia meraih kemenangan penting kontra Singapura 2-1, sekaligus membawa Indonesia lolos ke semifinal.

Satu pertandingan yang dimainkan gelandang Bhayangkara FC itu ketika Indonesia menang 2-1 atas Vietnam pada leg pertama semifinal. Saat itu, Evan masuk di menit-menit akhir jalannya pertandingan menggantikan sang kapten tim Boaz Solossa.

"Saya berpikir bahwa kita harus memberikan kesempatan kepada adik-adik yang lain untuk bisa membela timnas Indonesia. Saya menilai mereka memiliki potensi yang luar biasa," ungkap Boaz, dalam sesi jumpa pers di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (18/12/2016). (Decky Irawan Jasri)
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6767 seconds (0.1#10.140)