Kisah Kaum Nabi Nuh Diazab Banjir Besar, Ini Sebabnya

Senin, 11 September 2023 - 20:25 WIB
loading...
Kisah Kaum Nabi Nuh Diazab Banjir Besar, Ini Sebabnya
Ilustrasi banjir dahsyat yang menenggelamkan kaum Nabi Nuh karena kedurhakaannya. Anak dan istri beliau termasuk orang-orang yang terkena azab Allah. Foto ilustrasi/dok kamikamu studio
A A A
Kisah kaum Nabi Nuh 'alaihissalam yang diazab banjir besar termasuk kisah-kisah yang abadikan Allah dalam Al-Qur'an. Banjir besar yang menimpa mereka merupakan bencana banjir pertama yang terjadi di muka bumi.

Muncul pertanyaan, apa sih yang menyebabkan kaum Nabi Nuh diazab Allah sedemikan hebatnya? Mari kita simak ulasan berikut ini.

Untuk diketahui, banjir besar yang menimpa kaum Nabi Nuh bukan banjir biasa. Para ulama berpendapat, banjir besar menggenangi bumi itu terjadi selama 6 bulan. Sebagian ulama berpendapat banjir itu terjadi selama 150 hari atau selama 5 bulan.

Sebelum terjadi banjir, Allah mengirimkan hujan deras dan badai besar. Jauh-jauh hari Nabi Nuh sudah diperintahkan Allah membuat bahtera (perahu besar) untuk menyelematkan kaumnya dari azab dahsyat itu. Hanya 80 orang yang selamat ditambah kawanan hewan dan burung.

Berhala Pertama di Muka Bumi
Pada zaman Nabi Nuh, kaumnya dikenal sebagai penyembah berhala pertama di muka bumi. Mereka banyak yang lupa kepada Allah dan mengabaikan dakwah Nabi Nuh. Para pembesar kaum Nabi Nuh ini menyerukan kaumnya menyembah berhala sebagaimana dikisahkan Al-Qur'an:

وَ قَالُوۡا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمۡ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَاعًا  ۙ وَّ لَا يَغُوۡثَ وَيَعُوۡقَ وَنَسۡرًا

Artinya: "Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Tuhan-Tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwwa', Yaghuts, Ya'uq dan Nasr." (QS Nuh Ayat 23)

Awalnya dihasud oleh setan untuk menjadikan 5 orang saleh sebagai kenangan. Akhirnya kaum Nabi Nuh membuat patung di tempat mereka. Dikisahkan, orangtua yang membuat patung sudah wafat, namun Iblis menghasud anak keturunannya untuk menyembah berhala itu. Kaum Nabi Nuh telah menzalimi diri mereka sendiri karena berhala itu sama sekali tak bisa memberi manfaat bagi mereka.

Warisan kaum Nabi Nuh ini juga turun kepada bangsa Arab. Bangsa Arab memiliki berhala-berhala yang dinamai dengan nama-nama yang pernah dipakai oleh umat Nabi Nuh. Menurut riwayat Al-Bukhari dari Ibnu 'Abbas bahwa ia berkata: "Kemudian berhala-berhala itu pindah kepada bangsa Arab. Maka Wadd menjadi berhala kabilah Kalb, Suwa' menjadi berhala kabilah Hudhail, Yaguts menjadi berhala kabilah Murad yang kemudian berpindah kepada kabilah Guthaif; Ya'uq menjadi berhala kabilah Hamdan, dan Nasr menjadi adalah nama berhala kabilah Himyar."

Di samping itu, terdapat berhala-berhala seperti al-Lat, berhala kaum tsaqif di Tha'if. Al-'Uzza, berhala kabilah Sulaim, Gathfan dan Jusyam. Kemudian Manah, berhala kabilah Khuza'ah di Qudaid; Asaf, Na'ilah, dan Hubal, berhala-berhala yang disembah penduduk Makkah. Hubal adalah berhala yang terbesar yang diletakkan di atas Ka'bah. Berhala-berhala itu mereka buat sendiri untuk disembah.

Hingga akhirnya Nabi Muhammad ﷺ diutus oleh Allah untuk mengajarkan Tauhid dan menebarkan Islam. Beliau diperintahkan menghancurkan berhala-berhala yang ada di jazirah Arab.

Kedurhakaan kaum Nabi Nuh menyembah berhala dan mengingkari dakwah Nabi Nuh menjadi sebab Allah menurunkan azab yang sangat dahsyat. Nabi Nuh kesal terhadap umatnya yang menyembah berhala hingga menyumpahi mereka agar dimusnahkan. "Ya Allah, musnahkan orang kafir itu," demikian doanya.

Ketika terjadi banjir dahsyat itu, Allah menyelamatkan Nabi Nuh dan 80 pengikutnya, seta kawanan binatang dan burung ikut di dalam kapal tersebut. Sedangkan anak dan istri Nabi Nuh termasuk golongan yang tidak selamat karena kedurhakaannya.

Demikian kisah kaum Nabi Nuh yang durhaka karena menyembah berhala. Semoga Allah menguatkan Tauhid kita.

(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1590 seconds (0.1#10.140)