Nama Besar Arema Bikin Persela Penuh Nafsu

Senin, 22 Mei 2017 - 12:51 WIB
Nama Besar Arema Bikin Persela Penuh Nafsu
Nama Besar Arema Bikin Persela Penuh Nafsu
A A A
LAMONGAN - Persela Lamongan tampil heroik di pekan ketujuh Liga 1 2017. Arema FC menjadi santapan empuk di Stadion Surajaya, Minggu (21/5/2017) sore, dan dibantai dengan skor 4-0. Hasil yang sangat mengejutkan dan tentu sangat memalukan bagi Arema.

Pelatih Persela Heri 'Herkis' Kiswanto mengatakan timnya termotivasi untuk mengalahkan Singo Edan karena nama besar mereka. Dia menekankan kepada pemainnya untuk menunjukkan kemampuan dan bahwa mereka bisa mengalahkan kandidat juara.

"Kami termotivasi karena nama besar Arema, tim papan atas dan sebagai kandidat juara. Saya katakan kepada pemain; 'kalian harus bisa mengalahkan mereka'. Mungkin dari situ anak-anak ingin membuktikan," kata Herkis sepeti dilansir laman resmi Liga 1 (liga-indonesia.id).

Herkis menambahkan, Arema dipenuhi gelandang yang mumpuni. Pasukan Aji Santoso, jelas Herkis, sangat kuat di lapangan tengah, sehingga dia menekankan untuk bisa memenangi bola di lapangan tengah. "Arema bagus di lapangan tengah, saya instruksikan untuk segera menutup ruang-ruang itu. Para pemain menjalankan instruksi dengan baik, dan Arema terlihat sedikit kesulitan."

Keroposnya lini pertahanan juga menjadi faktor penyebab kekalahan Arema. Striker Persela dengan mudah mengobrak-abrik lini belakang Arema lewat aksi Fahmi Al Ayyubi (11 dan 54), Ivan Carlos (31), serta pemain pengganti Samsul Arif (74). (Baca Juga: Pengakuan Aji, Gara-gara Dua Pemain Ini Absen, Arema Digunduli Persela).

Kemenangan ini menjadi sejarah tersendiri bagi Laskar Joko Tingkir -julukan Persela. Bagaimana tidak, selama ini Persela lebih sering menjadi bayang-bayang Arema ketika keduanya bertemu. Namun pertandingan di Surajaya sore itu membuktikan bahwa rekor dan materi pemain bukan sebuah parameter. Performa yang efektif dan solid yang ditampilkan Persela, menjadikan Arema sebuah tim medioker.

Semua pemain Persela rata-rata bermain di atas standar. Namun sosok Fahmi Al Ayyubi memang paling menyita perhatian. Ditempatkan sebagai penyokong Ivan Carlos, dia sangat efektif sebagai senjata untuk serangan balik. Dua gol yang dikemasnya benar-benar mewakili pemainan impresifnya sore itu.

Performa Arema sore itu jauh di bawah standar permainan mereka. Absennya dua pemain belakang, Bagas Adi dan Arthur Cunha, membuat lini belakang keropos. Duet Jad Noureddine dan Junda Irawan tidak mampu menjadi duet solid dan itu terlihat sejak gol pertama Persela oleh Fahmi Al Ayyubi.

Gol di menit ke-11 tersebut menjadi sebuah pertanda bahwa Arema FC bakal pulang dengan kekalahan memalukan. Secara permainan, Singo Edan tidak menunjukkan sebagai tim yang matang. Koordinasi antar pemain sangat buruk, ditambah antisipasi dan pengambilan keputusan yang tidak cermat.

Gol kedua tuan rumah yang diciptakan Ivan Carlos sudah lumrah terjadi. Tandukan pemain ini membuat posisi Arema semakin tersudut, karena mengejar dua gol di kandang lawan bukan pekerjaan mudah. Sebaliknya, Persela terlihat bisa menjaga tempo permainan dan tetap bermain tenang.

Fokus pada organisasi tim yang membuat Persela unggul atas Arema. Tim asuhan Herry Kiswanto tidak bernafsu memberikan tekanan besar, tetapi sangat tahu kapan harus memberikan ancaman. Itu didukung oleh efektivitas penyelesaian peluang sehingga membuat Arema mati kutu.

Di interval kedua, Arema sempat berniat bangkit dengan memberikan pressure dan menciptakan peluang lewat Cristian Gonzales dan Esteban Vizcarra. Tetapi lagi-lagi lini belakang tidak siap menerima serangan balik. Kombinasi Ivan Carlos, Fahmi dan Saddil Ramdani terlalu rumut untuk ditangkal bek-bek Persela.

Akibatnya Fahmi mencetak gol keduanya di menit 54 hasil kerjasama dengan Ivan Carlos di dalam kotak enambelas Arema. Persela tidak membutuhkan banyak aliran bola ke pertahanan lawan, tetapi sangat mematikan ketika mendapatkan peluang. Bahkan tensi tetap sama meski Ivan Carlos digantikan Samsul Arif.

Samsul malah langsung mencetak gol ketika mendapat peluang pertama setelah menggantikan Ivan Carlos. Umpan dari lini tengah dimanfaatkannya dengan mengecoh kiper Kurnia Meiga dan menceploskan bola ke dalam gawang yang sudah kosong.

Arema yang susah payah mengejar skor pun hanya bisa sekadar memberikan ancaman. Jangankan memgejar skor, untuk menciptakan satu gol demi memperingan kekalahan pun mereka tak punya daya. Derita lebih dalam ketika Jad Noureddine diganjar kartu kuning kedua atau kartu merah di menit ke-90.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7226 seconds (0.1#10.140)