Fakta Serie A 2016/2017: Lolos dari Maut ala Croton hingga Air Mata Totti (Bagian II)

Senin, 29 Mei 2017 - 19:15 WIB
Fakta Serie A 2016/2017: Lolos dari Maut ala Croton hingga Air Mata Totti (Bagian II)
Fakta Serie A 2016/2017: Lolos dari Maut ala Croton hingga Air Mata Totti (Bagian II)
A A A
ROMA - Serie A 2016/2017 yang berakhir Minggu (28/5/2017), menyisakan kisah menarik dari perjuangan tim debutan Crotone. Tak hanya itu, musim ini juga menjadi drama perpisahan Pangeran Roma Francesco Totti yang mengakhiri kariernya di klub ibu kota tersebut.

Sejak musim 2012/2013, Serie A harus kehilangan jatah otomatis fase grup. Namun, perburuan tiket itu kini semakin panas, dan harus ditentukan pada laga terakhir antara Roma dan Napoli. Meski Napoli hanya finis di peringkat 3 namun konsistensi patut dicaungi jempol. Jadi, sebagai kompetisi yang memiliki sejarah panjang, Serie A masih layak dinikmati.

Serie A tetap menjadi tontoton alternatif yang menyuguhkan permainan sepak bola khas Italia, dan tetap menjadi salah satu dari lima besar liga Eropa yang paling berwarna. Berikut 10 fakta menarik seputar Serie A 2016/2017 yang dirangkum dari Reuters.

Lolos dari maut ala Crotone
Teraput delapan poin dari zona aman pada awal April, Crotone menghabiskan seluruh musim perdananya di Serie A di zona degradasi sampai hari terakhir, hingga akhirnya mereka mengalahkan Lazio 3-1 dan lepas dari degradasi dan mengirim Empoli sebagai gantinya. Klub Calabria itu memenangkan enam dari sembilan pertandingan terakhir mereka, setelah hanya memenangkan tiga dari 29 pertandingan pertama mereka.


Arimata Francesco Totti
Penyerang berusia 40 tahun itu memainkan musim ke-25 dan terakhir untuk AS Roma meski situasi ini tidak nyaman setelah pelatih Luciano Spalletti kerap membangkucadangkannya di sebagian besar laga.


Masih ada rasisme di Serie A
Serie A terus berjuang melawan rasisme. Bek kiri Lazio Senad Lulic dilarang tampil selama 20 hari setelah menyebut bek AS Roma Antonio Ruediger menjual kaus kaki dan ikat pinggang di Stuttgart. Pernyataan itu menyiratkan bahwa orang Jerman tersebut, yang ibunya berasal dari Sierra Leone, pernah menjadi pedagang kaki lima.
Gelandang Ghana Sulley Muntari melakukan protes meninggalkan pertandingan untuk Pescara di Cagliari, mengatakan wasit telah memberinya kartu karena perbedaan pendapat ketika dia mengeluh tentang pelecehan rasis dari beberapa fans lawan.

Edin Dzeko kembali bersinar
Penyerang asal Bosnia Edin Dzeko menemukan kembali sentuhan mencetak golnya untuk AS Roma saat dia mengakhiri musim ini sebagai top skor Serie A dengan 29 gol. Dia juga mencetak delapan gol di Liga Europa dan dua lagi di Coppa Italia.


Konsistensi Napoli
Meskipun striker Gonzalo Higuain hengkang jelang pramusim, Napoli menempati posisi ketiga dan membuat rekor klub untuk jumlah poin dalam satu musim (86) dan jumlah gol (94 gol). Mereka hanya kalah di empat pertandingan, tiga di antaranya pada bulan Oktober, namun kemerosotan itu menjauhkan mereka dari gelar Serie A musim ini.,
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5806 seconds (0.1#10.140)