Jadi Kontroversi di Indonesia, Teknologi VAR Justru Diterapkan di Laga Prancis vs Inggris

Selasa, 13 Juni 2017 - 16:29 WIB
Jadi Kontroversi di Indonesia, Teknologi VAR Justru Diterapkan di Laga Prancis vs Inggris
Jadi Kontroversi di Indonesia, Teknologi VAR Justru Diterapkan di Laga Prancis vs Inggris
A A A
PARIS - Bentrokan PS TNI melawan Persija Jakarta di ajang Liga 1, 8 Juni 2017 lalu menyisakan cerita unik. Usai pertandingan, Fariq Hitaba yang bertugas sebagai wasit dijatuhi hukuman skorsing oleh PSSI. Fariq dianggap menyalahi aturan karena menerapkan bantuan Video Assistance for Referee (VAR) di pertandingan tersebut. Padahal sitem VAR belum disetujui oleh PSSI dan juga Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA).

Kejadian bermula saat Fariq memberikan hukuman penalti untuk Persija. Saat itu ia menganggap bola mengenai tangan Ryuji Utomo. Tapi keputusan Fariq mendapat protes keras dari kubu Macan Kemayoran. Untuk mencari pencerahan, ia melihat rekaman ulang pada salah satu pengarah tayangan yang ada di pinggir lapangan. Setelah melihat replay, Fariq meralat keputusannya. Persija terhindar dari penalti, namun hal itu justru membawa sang pengadil pada hukuman PSSI.

"Jadi pada Laws of The Game, wasit mengambil keputusan atas apa yang dia lihat, didengar, kemudian dikonsultasikan dengan asisten wasit, itu cukup. Tidak ada informasi lain, termasuk melalui tayangan ulang dan apapun. Oleh karenanya, Komite Wasit mengkonfirmasi yang bersangkutan untuk tidak ditugaskan," ucap Plt Sekjen PSSI, Joko Driyono yang dikutip dari Goal.

Namun di tempat berbeda, teknologi VAR justru akan digunakan demi membantu tugas wasit dalam memimpin jalannya pertandingan. Dilansir Sky Sports, bantuan teknologi ini bakal dipakai saat Timnas Prancis menghadapi Timnas Inggris di laga persahabatan, Rabu (14/6/2017) dini hari WIB.

Kedua asosiasi (FFF dan FA) sudah sepakat mengenai uji coba teknologi VAR. Hal ini diamini oleh FIFA yang membuka peluang agar VAR bisa digunakan saat Piala Dunia 2018 nanti.

"Uji coba ini belum disepakati 100% sebab kami tak ingin merusak hakikat dan emosi yang timbul dalam permainan sepak bola. Intinya teknologi ini bertujuan untuk meminimalisir gangguan dan meraih banyak manfaat," bunyi pernyataan FIFA yang dikutip dari Sky Sports.

Sebelumnya teknologi ini juga digunakan saat Prancis melakoni uji coba melawan Spanyol, 28 Maret 2017 lalu. Ketika itu Felix Zwayer yang bertugas sebagai wasit memanfaatkan teknologi VAR sehingga timbul keputusan yang sangat merugikan Prancis. Setelah melihat tayangan ulang, wasit menganulir gol Antoine Griezmann dan mengesahkan gol Gerard Deulofeu.
(bep)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6763 seconds (0.1#10.140)