Pelatih Manchester United Bantah Tuduhan Penggelapan Pajak di Madrid

MANCHESTER - Jose Mourinho, baru saja mendapat tudingan penggelapan pajak semasa menjabat pelatih Real Madrid. Tak berselang lama, penasihat pelatih Manchester United itu langsung membantah tuduhan negatif atas kliennya tersebut.

Ya, pelatih asal Portugal yang melatih Real Madrid dari 2010 hingga 2013 itu, dituduh melakukan dua pelanggaran terhadap otoritas keuangan. Hal itu dikatakan oleh kantor kejaksaan di Spanyol dalam sebuah pernyataan pada Selasa (20/6/2017).

Kejaksaan di Spanyol mengklaim Mourinho, yang melatih Manchester United sejak tahun lalu, telah gagal membayar 3,3 juta euro (sekitar Rp48,8 miliar) saat berkarier di ibu kota Spanyol. Rincian jumlahnya ialah 1,6 juta euro (sekitar Rp23,7 miliar) pada 2011, dan 1,7 juta euro (sekitar Rp25,1 miliar) pada 2012.

Namun, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh perwakilan Mourinho, Gestifute Media, menyatakan bahwa dia secara pribadi belum mendapat pemberitahuan mengenai tuduhan itu. Mereka juga menyebarkan salinan dokumen pajak tertanggal 3 Juli 2015, yang mencakup periode bermasalah itu.

Menurut Gestifute, Mourinho telah membayar pajak lebih dari 26 juta euro (sekitar Rp385,2 miliar), pada tingkat rata-rata di atas 41 persen. Ia juga menerima proposal regulasisasi dari otoritas pajak pada 2015 berkenaan dengan tahun 2011 dan 2012, dan berhasil menyelesaikannya dengan kesepakatan untuk 2013.

Pernyataan tersebut juga mengatakan Mourinho sudah menerima sertifikat dari pihak berwenang yang mengonfirmasi bahwa dia melaksanakan semua kewajiban pajaknya.

Tuduhan itu datang sementara bintang Madrid, Cristiano Ronaldo, dipanggil menghadap hakim bulan depan karena tuduhan menghindari 14,7 juta euro pajak.

Bintang 32 tahun asal Portugal itu menghadapi empat tuduhan penggelapan lewat perusahaan-perusahaan antara tahun 2011 dan 2014 dan akan menghadap hakim pada 31 Juli menurut sumber-sumber peradilan di laporkan Marca.

Baik Ronaldo maupun Mourinho merupakan klien dari agen-super Jorge Mendes, yang sudah dipanggil pengadilan di Pozuelo de Alarcon, di luar kota Madrid, pada 27 Juni.