Rekor Kandang Tercoreng, PSM Harus Rela Dikudeta

MAKASSAR - PSM Makassar terpaksa turun takhta setelah bermain imbang 1-1 kontra Barito Putera di stadion Andi Mattalatta, Selasa (18/7/2017). Tapi, menurut pelatih Robert Alberts ini merupakan hasil yang adil.

PSM hanya bisa meraih satu angka saat menjamu Barito Putera. Padahal, Juku Eja sempat unggul dulu lewat Ferdinand Sinaga di menit ke-32. Tuan rumah harus gigit jari setelah David Laly menyamakan kedudukan pada menit ke-73.

Ini kali keduanya secara beruntun PSM gagal meraih angka penuh. Sebelumnya, Titus Bonai dkk ditahan Persiba Balikpapan 2-2. Alhasil, Pasukan Ramang harus rela dikudeta Madura United.

PSM saat ini mengoleksi 28 angka, sama seperti Madura United. Namun, tim tertua di Indonesia itu kalah produktivitas, yakni tertinggal tiga gol. Sementara di peringkat ketiga terdapat Persipura Jayapura dengan 27 angka.

Ini tentu saja cukup mengecewakan mengingat PSM sudah memimpin klasemen hingga partai ke-14 Liga 1. Terlebih sebelumnya, mereka selalu menang kala tampil di depan pendukung sendiri. Ya, hasil ini menghentikan catatan tujuh kemenangan kandang beruntun.

Meski demikian, Robert menilai hasil ini bisa diterima. Soalnya, PSM tidak diperkuat lima pemain inti saat jumpa Barito Putera. "Ini saya kira cukup adil karena kami kehilangan lima pemain kunci dipertandingan tersebut," kilahnya usai pertandingan.

Robert mengaku hasil minor ini membuatnya harus bekerja ekstra karena PSM akan menjalani dua laga away kontra Bali United (23/7/2017) dan Madura United (29/7/2017). "Kami harus bekerja keras untuk mencari poin di luar," tambahnya.

Robert membenarkan PSM ditarget menjadi juara paruh musim. Tapi, misi itu sekarang terbilang berat setelah kehilangan angka di markas sendiri. Apalagi, bukan perkara gampang menjalani laga tandang.

Hal serupa diutarakan kapten kedua PSM Ardan Aras. Dia mengatakan kehilangan angka di kandang tentu sangat merugikan. "Sebenarnya pada pertandingan tersebut cukup bagus. Tapi, menit ke-60 kami lengah," ungkapnya.