Kematian Ricko Diharapkan Bisa Akhiri Permusuhan Bobotoh dan Jakmania

Jum'at, 28 Juli 2017 - 04:30 WIB
Kematian Ricko Diharapkan Bisa Akhiri Permusuhan Bobotoh dan Jakmania
Kematian Ricko Diharapkan Bisa Akhiri Permusuhan Bobotoh dan Jakmania
A A A
BANDUNG - Setelah koma selama empat hari, Ricko Andrean yang jadi korban pengeroyokan saat Persib Bandung menjamu Persija Jakarta, akhirnya meninggal dunia. Pemuda yatim piatu itu menyusul kedua orang tuanya.

Ricko dinyatakan berpulang ke pangkuan Ilahi, Kamis (27/7/2017), pukul 05.30 WIB di Rumah Sakit Santo Yusuf, Kota Bandung di usia 22 tahun. Kabarnya, dia mengalami trauma di kepala.

"Almarhum sudah divonis meninggal dunia jam setengah enam pagi. Cuma pihak rumah sakit terus berusaha membantu dengan menggunakan alat-alat medis. Sampai jam 9 tidak ada perkembangan," ucap Roni, kakak kedua mendiang.

Sebelumnya, kakak Roni mengaku tidak memiliki firasat apapun kalau adiknya akan mengalami nasib tragis. Dia sangat tidak menyangka jika duel Persib versus Persija itu menjadi laga yang terakhir bagi Ricko.

"Almarhum, (Ricko) dia cinta sama Persib (Bandung) dari kecil. Setahu saya kejadiannya di babak kedua, dia diseret (oknum Bobotoh). Cukup tragis," sambung Roni dengan raut wajah penuh kesedihan.

Meski mengaku sangat terpukul, Roni berharap meninggalnya Ricko dapat dijadikan pembelajaran bagi semua. Dia ingin musibah yang menimpa anggota keluarganya itu bisa menyudahi perseteruan antara suporter Persib dan Persija selama ini.

"Sudah jangan ada lagi kejadian-kejadian seperti ini. Saya harap ini sebuah akhir dari permusuhan (antara Bobotoh dan Jakmania)," pungkas Roni.
(mir)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1167 seconds (0.1#10.140)