Berisiko Klausul Pelepasan Messi Cuma Rp4,7 T, Ini Penjelasan Presiden Barcelona

Selasa, 05 September 2017 - 15:53 WIB
Berisiko Klausul Pelepasan Messi Cuma Rp4,7 T, Ini Penjelasan Presiden Barcelona
Berisiko Klausul Pelepasan Messi Cuma Rp4,7 T, Ini Penjelasan Presiden Barcelona
A A A
BARCELONA - Barcelona tidak takut kehilangan megabintangnya, Lionel Messi. Kontrak baru Messi dengan Blaugrana hingga 30 Juni 2021, dan memiliki klausul pelepasan senilai 300 juta euro (Rp4,7 trirliun).

Messi memperpanjang kontraknya selama tiga tahun dari semula expired pada musim panas 2018. Bintang Argentina itu akan menerima gaji senilai 400.000 euro atau sekitar Rp5,8 miliar per pekan.

Ada tiga kontrak yang ditandatangani Barcelona dengan Messi. Satu dengan Messi Foundation, yang ditandatangani dengan presiden yayasan dan adik Messi. Lalu, kontrak hak citra Messi, yang ditandatangani oleh sang ayah selaku administrator perusahaannya, dan ketiga kontrak kerja. Di kontrak kerja, ayah Messi juga ikut tanda tangan.

Dalam kontrak, nilai buy-out clause atau klausul pelepasan Messi adalah Rp4,7 trirliun. Secara teori, jumlah itu sulit dicapai klub lain, namun melihat perkembangan transfer musim panas 2017, tak ada yang tidak mungkin di sepak bola.

Contohnya, Neymar Jr yang menebus klausul pelepasannya senilai 222 juta euro atau Rp3,4 triliun untuk bergabung dengan Paris Saint- Germain (PSG). Neymar dan PSG menyanggupi pembayaran penuh sesuai permintaan Barca.

Masa depan pemain bernomor punggung 10 itu bisa saja dalam bahaya. Namun, Presiden Barca Josep Maria Bartomeu yakin tidak akan ada masalah dengan pemain andalannya itu.

"Barca tidak akan pernah menahan pemain pergi jika sang pemain mengatakan ingin pergi, seperti yang terjadi di klub lain di Eropa," kata Bartomeu.

"Kami memiliki cara yang berbeda untuk menjadi klub yang berbeda. Kami percaya pemain yang berada di Barcelona adalah untuk bermain dan tampil membela klub. Tidak masalah jika klausulnya 500, 600, 1000 atau 1500 juta euro sekalipun. Kami bisa memberi klausul apapun yang kami inginkan," imbuhnya.

"Sebab, jika pemain ingin pergi, kami harus duduk dan berbicara tentang bagaimana kami akan melakukannya. Itulah yang kami tidak lakukan dengan Neymar. Jika kami melakukannya dengan cara duduk bersama, itu akan lebih baik untuk semua pihak."
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0451 seconds (0.1#10.140)