Internet Membantu Mengantarkan Era Baru Yudaisme di Indonesia

Senin, 06 November 2023 - 14:20 WIB
loading...
Internet Membantu Mengantarkan Era Baru Yudaisme di Indonesia
Keberadaan online membantu warga Yahudi Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara untuk terhubung satu sama lain. Foto/Ilustrasi: BBC
A A A
Komunitas Yahudi di Indonesia sebagian besar terdiri dari penduduk asli Indonesia. Ezra Abraham, misalnya, lahir di Indonesia 29 tahun lalu dari pasangan ayah Yahudi, Ibu Muslim . Ia termasuk dalam cabang Yahudi Indonesia Sephardic.

Laman majalah Yahudi, Tablet, mengungkap bahwa kini semakin banyak orang Yahudi di Indonesia yang terbuka mengenai keyakinan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dan yang lebih penting, di media sosial , tempat lebih dari 60% masyarakat Indonesia berinteraksi satu sama lain.

"Internet telah membantu mengantarkan era baru Yudaisme di Indonesia," kata Avshalom Benayahu, yang tinggal di Manado, Sulawesi Utara .



Keberadaan online membantu warga Yahudi Indonesia yang tersebar di seluruh Nusantara untuk terhubung satu sama lain. Dalam merayakan Purim baru-baru ini, misalnya, berbagai komunitas kecil di berbagai kota mengadakan ritualnya masing-masing namun berkumpul secara online melalui Zoom.

“Seperti kebanyakan orang Yahudi di sini, keluarga saya juga berpindah agama untuk menghindari stigma,” kata Avshalom Benayahu yang mengaku dibesarkan sebagai seorang Kristen, seperti kebanyakan orang Manado.

Saat tumbuh dewasa, pria berusia 42 tahun ini mendengar cerita dari anggota keluarga yang lebih tua bahwa dia adalah seorang Yahudi.

Menelusuri kembali nenek moyang keluarga di awal tahun 2000an, mereka membangun silsilah keluarga dan berhasil mengidentifikasi nenek moyang Yahudi mereka dan membuktikan keyahudian mereka tanpa keraguan.



Benayahu berpindah agama ke Yudaisme Ortodoks pada tahun 2009 dan saat ini sedang menjalani pelatihan menjadi rabi di bawah bimbingan Pemimpin Persatuan Komunitas Yahudi Indonesia, Rabbi Benjamin Meijer-Verbrugge.

“Sebelum saya pindah agama, saya merasa terisolasi dan sendirian di Manado,” katanya. “Syukurlah, media sosial memberi saya sarana untuk menjangkau orang-orang Yahudi Indonesia lainnya, dan itulah cara saya pertama kali melakukan kontak dengan Rabbi Benny [Meijer-Verbrugge].”

Yahudi-Muslim

Meijer-Verbrugge, 52, lahir dan besar sebagai seorang Muslim di Jakarta dari seorang ibu Yahudi dan ayah Muslim Jawa. Di masa dewasanya, ia memutuskan untuk menjadi seorang Kristen sebelum berpindah ke Yudaisme Reformasi–Konservatif pada tahun 2011 dan Yudaisme Ortodoks pada tahun 2021. Ini terjadi setelah kematian kakek dari pihak ibu yang Yahudi Jerman pada tahun 2003.

“Tugasku untuk menghidupkan kembali warisan Yahudiku,” katanya. “Ini adalah keinginan terakhir kakek,” tambahnya.



Konon sang kakek telah memainkan peran penting dalam penemuan identitas Yahudi oleh cucunya sejak usia dini. “Saat saya berusia 5 tahun,” katanya. “Dia biasa mengumpulkan cucu-cucunya di sekelilingnya untuk memberi tahu kami bahwa kami adalah orang Yahudi.”
(mhy)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1324 seconds (0.1#10.140)