Sinyal Bahaya Bagi Skuad Garuda Nusantara

Selasa, 07 November 2017 - 09:35 WIB
Sinyal Bahaya Bagi Skuad Garuda Nusantara
Sinyal Bahaya Bagi Skuad Garuda Nusantara
A A A
PAJU - Alarm tanda bahaya bagi tim nasional Indonesia U-19 muncul dari ajang kualifikasi Piala Asia U-18 di Korea Selatan. Skuad Garuda Nusantara hanya mampu bertengger di peringkat 3 Grup F setelah pada laga terakhir ditaklukkan Malaysia.

Padahal, Indonesia akan menjadi tuan rumah pada putaran final di Jakarta, tahun depan. Jika tidak ingin hanya menjadi peserta penggembira dalam turnamen usia muda terbesar di Asia tersebut, evaluasi total wajib dilakukan Pelatih Indra Sjafri untuk meningkatkan performa timnya.

“Hasil kualifikasi ini menjadi bahan evaluasi tim pelatih untuk meningkatkan performa tim. Pemain harus bisa tampil lebih baik lagi, terutama saat menjadi tuan rumah Piala Asia U-18 tahun depan,” kata Indra Sjafri dalam rilisnya, kemarin.

Pada laga terakhir menghadapi Malaysia di Paju Public Stadium, kemarin, Indonesia yang tampil tanpa starting evelen terbaiknya dipaksa menyerah dengan skor telak 4-1. Ini merupakan kekalahan kedua pasukan Merah Putih setelah sebelumnya ditaklukan tuan rumah Korea Selatan 4-0.

Menghadapi The Young Tigers, pelatih Indra Sjafri kembali melakukan rotasi pemainnya. Sejumlah pemain yang selama ini menjadi andalannya seperti Egy Maulana Vikri, Muhammad Rafli Mursalim, Rachmat Irianto, dan Aqil Savik duduk di bangku cadangan.

Meski mampu mendominasi penguasaan bola 68% dengan 14 percobaan ke arah gawang, namun rotasi tersebut terbukti tidak efektif. Bahkan, kehadiran Egy dan Saddil Ramdani di babak kedua tidak mampu menghindarkan Indonesia dari kekalahan pahit setelah pada laga sebelumnya juga takluk dari Korea Selatan.

Terkait rotasi pemain, Indra Sjafri mengaku jika dirinya memang ingin mencoba pemain lain di beberapa komposisi. Sejumlah pemain yang belum pernah tampil sebagai starter kemudian diberi kesempatan berlaga saat melawan Malaysia. “Yang jelas di awal kita mencoba beberapa pemain dengan komposisi yang lain namun mereka kurang maksimal, Malaysia mampu mengembangkan permainan. Anak-anak sudah berjuang disini, kami minta maaf,” kata Indra.

Selama 90 menit pertandingan, Nurhidayat Haris dkk bermain terbuka dan saling serang, namun sejumlah peluang belum bisa menghasilkan gol. Tercatat, ada lima shoot on target yang dilepaskan pemain Indonesia namun tidak satupun dikonversi menjadi gol.

“Setelah tiba di Tanah Air, selanjutnya pemain akan diliburkan sambil akan menginfokan program selanjutnya. Kami tetap akan berlakukan promosi degradasi untuk menghadapi putaran final tahun depan,” jelasnya.

Gelandang timnas U-19, Asnawi Mangkualam mengaku jika seluruh pemain sudah bermain bekerja keras melawan Malaysia. Namun, kokohnya barisan pertahanan Malaysia membuat mereka kesulitan menciptakan gol.

"Kami sudah berjuang keras dan sudah maksimal tapi belum beruntung. Selanjutnya kami akan intropeksi diri agar selanjutnya dapat bermain lebih baik lagi. Mohon maaf kepada pendukung timnas Indonesia kami tidak bisa meraih kemenangan,” katanya.

kekalahan ini membuat timnas mengakhiri kualifikasi piala Asia U-18 di peringkat 3 grup F dengan koleksi enam angka hasil dua kali menang atas Brunei serta Timor Leste dan dua kekalahan. Selama turnamen, Indonesia tercatat menceploskan 11 gol dan delapan kali kebobolan.

Meski demikian, hasil minor ini tidak memengaruhi keikutsertaan skuad Garuda Nusantara pada putaran final tahun depan. Indonesia sudah lolos otomatis dengan status tuan rumah.

Bagi Indonesia, ajang kualifikasi Piala Asia U-19 ini cukup penting untuk menguji kesiapan menghadapi putaran final di Jakarta. Ajang ini juga menjadi barometer dan penilaian untuk mengevaluasi permainan dan skuad Garuda Nusantara untuk piala Asia.

Sementara bagi Malaysia, tambahan tiga angka tersebut membuka peluang mereka terbang ke Jakarta melalui jatah 10 runner up terbaik.(Abriandi)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6767 seconds (0.1#10.140)