Ingin Balik ke Italia, Ancelotti Bimbang Tentukan Pilihan

MILAN - Carlo Ancelotti mengaku sudah dihubungi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC). Jadi pelatih nasional Italia-kah Ancelotii? Sampai saat ini Ancelotti tidak bisa memberikan kepastian.

Nama Ancelotti sempat mencuat untuk menukangi Gli Azzurri menyusul dipecatnya Gian Piero Ventura setelah gagal membawa Italia ke putaran final Piala Dunia 2018. Ancelotti mengaku sudah dihubungi FIGC dan membicarakan perihal sepak bola Italia.

Namun pria yang pernah sukses bersama sejumlah klub besar Eropa itu tidak menjelaskan apakah komunikasi dengan FIGC sebagai bentuk penawaran atau tidak. "Ya, federasi menghubungi saya dan kami berbicara dengan mereka. Saya mengatakan kepada mereka seperti apa yang saya katakan pada Anda, bahwa saya merasa terhormat oleh begitu banyak orang yang menginginkan saya melatih tim nasional," ungkap Ancelotti dilansir Footballitalia, Senin (4/12/2017).

Tapi menurutnya menjadi pelatih timnas apalagi hanya bersifat sementara berbeda dengan juru taktik di klub. "Jika di klub, saya masih bisa menikmati latihan setiap hari. Sepak bola Italia juga masih menyimpan banyak persoalan yang mesti dipecahkan."

"Saya menyadari ada konflik kepentingan antara klub dan federasi, seperti di Prancis, Inggris dan Jerman. Tapi di Italia butuh federasi untuk memaksakan kehendak atas klub dan menerapkan aturan baru untuk memperbaiki situasi," tutur Ancelotti.

Jika memang FIGC belum memberikan tawaran, apa mungkin Ancelotti kembali ke bekas klubnya, Milan? "Selama beberapa bulan terakhir saya telah dikaitkan dengan banyak rumor seperti ke Kroasia,Arab Saudi, China dan Milan. Saya sendiri belum berbicara dengan direktur Milan yang baru."

Meski begitu Ancelotti menyiratkan ingin kembali ke Italia. "Saya harus katakan jika Serie A adalah paling menarik di Eropa karena banyak kompetisi dan tidak seperti di Prancis."

Bagaimana dengan kalau Juventus menawarkan posisi pelatih padanya? "Semua orang tahu bagaimana masa lalu saya, jadi saya tak mau melawan masa lalu. Saya senang dengan Andrea Agnellli (Presiden Juventus), karena saya menghabiskan kecil di sana. Seperti yang saya katakan, saya tak mau melawan masa lalu saya."