Akankah Dipecat United? Frustrasi Mourinho dan Sindrom Musim Ketiga

Senin, 30 Juli 2018 - 18:46 WIB
Akankah Dipecat United? Frustrasi Mourinho dan Sindrom Musim Ketiga
Akankah Dipecat United? Frustrasi Mourinho dan Sindrom Musim Ketiga
A A A
MICHIGAN - Manchester United kedodoran dalam menjalani pramusim 2018/2019. Dua kali uji coba di ajang International Champions Cup (ICC) 2018, United belum pernah menang. Pelatih Jose Mourinho menyebut minimnya pemain sebagai alasan.

The Red Devils dipermalukan Liverpool 1-4 pada laga kedua mereka di ICC 2018, Sabtu (28/7/2018) waktu lokal atau Minggu (29/7/2018) pagi WIB. Empat gol Liverpool dicetak Sadio Mane dari titik penalti menit ke-28, Sheyi Ojo (74), Daniel Sturridge (66), yang hanya dibalas Andreas Pereira (31). Sebelumnya United ditahan AC Milan 1-1.

Sebagaimana biasa, Mourinho menyoroti susunan pemainnya yang tampiļ sebagai starter yang mayoritas pemain pelapis. Sementara dua pemain inti, Anthony Martial, meninggalkan kamp untuk kelahiran bayinya, dan Antonio Valencia, mengalami cedera hanya beberapa hari sebelum pramusim digelar.

United belum diperkuat pemain yang tampil di Piala Dunia 2018. Mayoritas pemain masih berlibur setelah event tersebut dan situasi itu yang membuat frustrasi Mourinho."Saya hanya berharap pemain yang masih berlibur mengurus diri mereka sendiri dan melakukan apa yang harus mereka lakukan," katanya dilansir Marca.

"Atau seperti (Marcus) Rashford dan (Phil) Jones yang kembali lebih awal untuk membantu tim. Sebab, jika tidak, kami akan memulai musim dengan masalah."

Selain itu, pergerakan United yang pasif di bursa tarnsfer juga membuat Mourinho prihatin. Dia menggunakan setiap konferensi pers untuk mengirim pesan kepada Ed Woodward, wakil ketua eksekutif Manchester United, agar merespons keinginannya.

Mourinho telah meyakinkan fans bahwa selama berbulan-bulan dia telah mempresentasikan daftar lima nama yang ingin dimiliki sebelum bursa transfer ditutup pada 9 Agustus. "Saya ingin memiliki dua pemain lagi, meskipun kemungkinan saya tidak akan memiliki dua pemain lagi," katanya.

"Mungkin saya akan mendapatkan satu lagi jika itu mungkin. Saya memberikan daftar lima pemain yang menarik minat saya ke klub, dan saya berharap kami akan mendapatkan setidaknya satu."

Ini bukan pertama kali Mourinho membuat komentar pedas pasca-pertandingan tentang pemain muda yang dia rasakan berkinerja buruk dalam pertandingan pramusim.

Ketika Chelsea melakukan perjalanan ke Sydney tiga tahun lalu, Mourinho, yang menjadi pelatih The Blues saat itu menyemprot Ruben Loftus-Cheek dalam konferensi pers pasca pertandingan, menggambarkan penampilan pemain berusia 19 tahun itu melawan Sydney FC sebagai 'tidak dapat diterima'.

"Dengan Ruben, itu adalah satu langkah mundur dalam hubungan saya dengannya," kata Mourinho saat itu. Ternyata, Loftus-Cheek masih di Chelsea, dan pengabdian kedua Mourinho di Stamford Bridge hanya bertahan enam bulan kemudian.

Perjalanan Chelsea ke Sydney adalah awal musim ketiga Mourinho bersama The Blues, sama seperti tur Manchester United saat ini adalah awal musim ketiganya bersama The Red Devils. Apakah ini tanda-tanda pertama dari apa yang kemudian dikenal sebagai 'sindrom musim ketiga'-nya Mourinho? Menarik dinanti.

Itu juga menjadi situasi yang sama di musim ketiga Mourinho di Real Madrid, ketika persentase kemenangannya melorot. Dia dikritik karena perlakuannya terhadap ikon klub Sergio Ramos dan Iker Casillas dan bahkan ada perseteruan dengan Cristiano Ronaldo.

Mourinho juga membuat komentar kemarahan ketika striker pilihan pertamanya, Gonzalo Higuain, absen karena cedera, dan hanya meninggalkan Karim Benzema di depan. Setelah itu, Mourinho dan Madrid berpisah di musim ketiga.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1358 seconds (0.1#10.140)