Waspadai Kehamilan di Atas 30 Tahun, Berisiko Down Syndrome

Selasa, 27 Februari 2024 - 19:33 WIB
loading...
Waspadai Kehamilan di Atas 30 Tahun, Berisiko Down Syndrome
Banyak masyarakat baru nikah atau hamil saat mendekati atau di atas usia 30 tahun. Anda pun harus waspada efeknya. Foto/ health hots
A A A
JAKARTA – Seiring dengan perkembangan waktu, banyak masyarakat Indonesia yang memutuskan untuk mementingkan urusan kariernya terlebih dahulu daripada kepentingan rumah tangga atau kehamilan. Efeknya, baru menikah atau hamil saat mendekati atau di atas usia 30 tahun.

Memang bukan hal aneh, tetapi kondisi seperti ini berpengaruh terhadap kondisi reproduksi seseorang. Hal itu disampaikan Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi Subspesialis Kedokteran Fetomaternal, dr Novan Satya Pamungkas, Sp.O.G, Subsp. KFM.



“Angka kehamilan risiko tinggi itu meningkat karena perempuan kebanyakan mengejar karier dulu sehingga usia reproduksi bergeser 30-38 tahun,” kata dr Novan saat ditemui belum lama ini, di kawasan Kebayoran Baru, Selasa (27/2/2024).

Menurutnya, meski tidak semua kehamilan itu akan menyebabkan risiko tinggi, tetapi tidak menutup kemungkinan jika janin yang dikandungnya itu mengalami risiko down syndrome.

Diketahui, down syndrome adalah kelainan genetik yang disebabkan ketika pembelahan sel menghasilkan bahan genetik tambahan dari kromosom 21.

Down syndrome menyebabkan penampilan wajah yang khas, cacat intelektual, keterlambatan perkembangan, dan dapat terkait dengan tiroid atau penyakit jantung.

Bahkan bukan cuma itu, selain memiliki risiko tinggi pada saat kehamilan di atas 30 tahun, sperma dan sel telur seseorang juga kualitasnya semakin menurun. Untuk itu, ia mengatakan banyak sekali risiko yang ditimbulkan ketika seseorang hamil di atas 30 tahun.



“Contohnya risiko janin down syndrome meningkat tiga kali lipat. Jadi memang tidak semuanya risiko tinggi, tapi secara statistik data menunjukkan seperti itu,” ucap dr Novan.

“Saat usia bertambah, hormon, sel-sel, otot juga semuanya berubah, kemampuannya mengalami penurunan seiring waktu. Semua ini tentu berpengaruh terhadap kehamilan,” ujar dia lagi.
(tdy)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1695 seconds (0.1#10.140)