8 Alasan Benzema Terlahir Kembali di Musim 2018/2019

Jum'at, 14 September 2018 - 07:01 WIB
8 Alasan Benzema Terlahir Kembali di Musim 2018/2019
8 Alasan Benzema Terlahir Kembali di Musim 2018/2019
A A A
MADRID - Ketika Cristiano Ronaldo hengkang dari Madrid pada bursa musim panas 2018, saat itu juga penggemar Madrid tiba-tiba menjadi ragu bahwa tim kesayangan mereka bisa kembali menunjukkan kehebatannya. Para fans awalnya tidak yakin Madrid bisa berbuat banyak di musim 2018/2019.

Pemain depan Madrid, Karim Benzema pun menjadi subjek utama dari banyak keraguan itu. Alasannya sederhana, dia merupakan pemain yang mengenakan jersey nomor 9 (pemain yang seharusnya menjadi sumber gol untuk tim) dianggap gagal memberikan performa terbaik untuk tim di musim-musim sebelumnya. Di musim 2018/2019, dia juga diragukan akan bisa beroperasi sebagai sumber utama atapun mesin gol untuk Madrid.

Tetapi, striker asal Prancis itu tidak membiarkan kritik itu datang kepadanya. Dia telah menikmati awal terbaiknya untuk musim ini di Estadio Santiago Bernabeu sejak Ronaldo hengkang.

Berikut catatan ciamik Benzema di kompetisi 2018/2019 saat Ronaldo tak lagi bermain di sisinya

1. Lebih banyak tembakan, lebih banyak gol

Dalam tiga pertandingan awal La Liga Spanyol 2018/2019, Benzema sukses mencetak empat gol dan memiliki catatan tembakan yang meningkat jika dibandingkan pada musim 2017/2018.

Dia masih bermain untuk tim sebagai target man seperti yang telah dia lakukan di musim sebelumnya. Tapi, dia memilikit anggung jawab yang lebih besar dengan berusaha mengisi kekosongan yang ditinggalkan Ronaldo.

Pada musim lalu, Ronaldo memiliki total 30% total tembakan sementara Benzema hanya memliki 13%. Tapi, setelah Ronaldo hengkang, total tembakan Benzema meningkat menjadi 26%. Hal itu disebabkan aliran bola Madrid kini lebih terpusat ke arahnya.

2. Asensio bukanlah Ronaldo

Sebelumnya, Benzema hampir selalu bermain di sisi Ronaldo dengan memiliki peran bergerak untuk menciptakan ruang bagi rekan setimnya. Tapi, pada musim ini, dia menjadi suksesor Ronaldo sebagi pemain yang bertanggung jawab dalam menciptakan peluang.

Pada awalnya banyak yang mengharapkan tanggung jawab itu jatuh di pundak Marco Asensio. Tetapi, Asensio terlalu berbeda dengan Ronaldo. Dia lebih suka bermain sebagai pemain sayap yang membuka ruang kepada rekan-rekannya.

3. Sebagai raja, bukan lagi pelayan

Penjelasan lain untuk awal yang kuat musim ini adalah posisinya di lapangan. Di musim-musim belakangan ini, Ronaldo adalah orang yang mengambil peluang dan yang lainnya mencari untuk menyelesaikan peluang (jika ada bola muntah). Sekarang, Benzema adalah striker murni dan menghabiskan lebih banyak waktu di daerah tersebut. Dia kini sebagai raja dan bukan lagi sebagai pelayan.

4. Tidak tersentuh dengan Lopetegui

Benzema sudah bosan mendengar bahwa dia salah satu anak kesayangan Pelatih Zinedine Zidane. Ketika Zidane, yang merupakan rekan senegaranya di Prancis, keluar dari Madrid, banyak yang berpikir waktu Benzema sudah habis. Tapi, Julen Lopetegui telah mengakui pentingnya Benzema dan telah memainkannya di setiap pertandingan sejauh ini, kemewahan yang bahkan dia tidak dapatkan di bawah Zidane.

5. Keyakinan meningkat

Madrid adalah rumah yang menyenangkan untuk Benzema dan dia mengikuti rencana kerja yang sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Tetapi itu hanya menyenangkan jika dia bermain di setiap pertandingan dan bisa mencetak gol. Saat ini kepercayaan dirinya telah tumbuh setelah di awal musim mampu memberikan dampak yang nyata untuk tim.

6. Benzema tampil sehebat saat masih memperkuat Lyon

Performa Benzema di awal musim mencolok dan menanjak jika dibandingkan pada musim sebelumnya. Meski masih memiliki momen-momen penting dengan memiliki rata-rata 21,3 gol per musim di Madrid bersama Cristiano, tetapi dia mengatakan bahwa musim ini dia seperti pemain baru yang terlahir kembali dengan tampil bagus di awal musim saat masih memperkuat klub Lyon pada periode 2004-2009.

7. Kehidupan pribadi

Berita negatif tidak lagi mengusiknya sejak terjerat kasus pemerasan terhadap mantan rekan setim di Prancis Mathieu Valbuena pada Oktober 2017. Dia sekarang dapat fokus sepenuhnya pada kehidupan profesionalnya.

8. Prima karena tak tampil di Piala Dunia 2018

Benzema adalah yang pertama mengucapkan selamat kepada rekan-rekannya atas kemenangan Piala Dunia 2018 di Rusia. Tapi, menyaksikan negara Anda menggangkat trofi yang terkenal tanpa Anda, itu tidak mudah diterima, terutama bagi seseorang yang memiliki kualitas.

Namun, dia belum bermain sepanjang musim panas dan terlihat bersemangat untuk melakukan yang terbaik. Dia memiliki tingkat kebugaran yang lebih jika dibandingkan para pemain yang sudah berkompetisi di Piala Dunia 2018.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5548 seconds (0.1#10.140)