Pernah Jualan Manisan dan Es Krim untuk Bantu Keluarga

Jum'at, 14 September 2018 - 10:44 WIB
Pernah Jualan Manisan dan Es Krim untuk Bantu Keluarga
Pernah Jualan Manisan dan Es Krim untuk Bantu Keluarga
A A A
Perputaran roda kehidupan tidak bisa diprediksi. Seperti Richarlison De Andrade. Dari yang bukan siapa-siapa, nama penyerang berusia 21 tahun tersebut melesat bak meteor.

Richarlison menjadi pembicaraan hangat publik berkat performa impresifnya lewat dua gol yang dilesakkan saat membantu Brasil menang 5-0 atas El Savador pada laga uji coba, Rabu (12/9).

Terasa kian spesial lantaran untuk pertama kalinya dia diturunkan sebagai starter bersama tim nasional. Pencapaian yang tergolong luar biasa mengingat dia baru tampil dua kali untuk Selecao. Termasuk penampilannya bersama Everton.

Dari tiga pertandingan terakhir The Toffees, dia menyumbangkan tiga gol yang memberikan tanda jika manajemen Everton tak sia-sia menjadikannya pemain termahal sepanjang sejarah senilai 50 juta poundsterling pada bursa transfer, Juli lalu.

Angka itu harus ditebus Everton agar Watford rela melepas pemilik dua caps timnas Brasil itu. Namun, langkah Richarlison mencapai status pemain termahal Everton tidak berlangsung mulus. Sama seperti pemain Brasil kebanyakan, Richarlison memiliki masa lalu keras dan penuh perjuangan.

Dalam sebuah wawancara yang dirilis AS, dia mengungkapkan, jika saat masih kecil harus berjualan manisan dan es krim hingga bekerja di ladang untuk membantu perekonomian keluarga.

Kesulitan itu membuat semangat Richarlison dalam menekuni sepak bola semakin membara. Dia rela tinggal di rumah pamannya yang dekat dengan tempatnya berlatih karena tidak memiliki uang untuk naik bus.

“Setiap orang melakukan apa pun untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Begitu juga saya harus melakukan segala usaha agar bisa mewujudkan impian saya sebagai pesepak bola. Anda membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan untuk mencapai tujuan Anda,” ungkap Richarlison dilansir AS.com.

Kerja keras Richarlison di masa lalu kini terbayar lunas. Impiannya menjadi pesepak bola profesional telah terwujud. Tercatat dia pernah memperkuat tim-tim elite Brasil, yakni America Mineiro (2015–2016), Fluminense (2016–2017) sebelum hijrah ke Inggris untuk bergabung dengan Watford (2017–2018) dan sekarang Everton.

Kendati kariernya tergolong cepat naik, Richarlison enggan berpuas diri. Pemain kelahiran Nova Vencia itu memilih berkonsentrasi untuk bekerja keras. Dia bertekad menjaga konsistensi performanya bersama Everton sehingga peluangnya memperkuat Brasil tetap terjaga.

“Saya berharap memiliki musim yang baik. Saya ingin membantu Everton dan memenangkan tempat saya di tim nasional Brasil. Itu adalah tujuan utama saya. Tentu saja semuanya bisa berubah. Yang saya butuhkan adalah terus bekerja dan menjaga fokus dalam mengejar impian. Semoga saya bisa mewujudkannya,” katanya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6106 seconds (0.1#10.140)