Tradisi Juergen Klopp di Piala Liga Berlanjut

Jum'at, 28 September 2018 - 09:11 WIB
Tradisi Juergen Klopp di Piala Liga Berlanjut
Tradisi Juergen Klopp di Piala Liga Berlanjut
A A A
LIVERPOOL - Tumbang 1-2 dari Chelsea, Kamis (27/9), kian mempertegas kebiasaan kalah Liverpool di Piala Liga sejak era Pelatih Juergen Klopp.

Ini adalah kedua kali dalam dua musim terakhir The Reds gagal melewati putaran ketiga. Sejak menggantikan Brendan Rodgers, Oktober 2015, Klopp telah empat kali memimpin Liverpool di Piala Liga.

Pencapaian ter baiknya adalah musim 2015/2016 ketika melaju ke final. Sayang, mereka takluk 1-3 dari Manchester City (Man City) melalui adu penalti. Setelah itu, grafik Liverpool di Piala Liga terus menurun.

Di musim 2016/2017 Liverpool terhenti di semifinal hingga tersingkir di babak ketiga pada musim 2017/2018 dan 2018/2019. Bagi Liverpool, hasil buruk di Anfield Stadium mengakhiri rekor 100% kemenangan musim ini.

Sebelumnya James Milner dkk tidak terkalahkan dalam tujuh laga terakhir di semua kompetisi, musim ini. Enam kemenangan di Liga Primer, termasuk melawan Tottenham Hotspur, dan satu laga Liga Champions menghadapi Paris Saint-Germain (PSG) 3-2.

Menanggapi kekalahan pertamanya musim ini, Klopp menganggap timnya hanya kurang beruntung. “Ini adalah pertandingan sulit bagi kedua tim. Chelsea memiliki gaya permainan yang spesifik.

Kami bermain bagus di babak pertama, begitu pula saat memulai babak kedua,” kata Klopp, dilansir liverpoolfc.com. Liverpool memimpin setelah Daniel Sturridge memecah kebuntuan dengan golnya pada menit ke-58.

Namun, setelah itu The Reds berada di bawah tekanan Chelsea. Sang tamu membalikkan keadaan lewat Emerson Palmieri dos Santos (79) dan Eden Hazard (85). “Saat menghadapi tim seperti Chelsea, wajib untuk mendominasi laga.

Karena, mereka begitu berbahaya saat menguasai bola,” kata Klopp. Kekalahan Liverpool bisa jadi karena keputusan Klopp menurunkan beberapa pemain pelapis. Mantan arsitek Borussia Dortmund itu membangkucadangkan punggawa utama seperti Roberto Firmino, Mohamed Salah, hingga Jordan Henderson.

Klopp juga merasa dirugikan dengan gol penyeimbang Chelsea. Pelatih asal Jerman itu menilai ofisial wasit telah melakukan kesalahan sebelum mengambil keputusan memberikan tendangan bebas menggunakan Video Assistant Referee (VAR).

“Itu adalah bola yang jelas dan wasit ingin memberikan lemparan ke dalam. Tapi, setelah mereka melihat VAR, saya tahu Chelsea akan segera mendapatkan gol dan itu benar-benar terjadi,” ujarnya.

Apa pun itu, tersingkir di Piala Liga otomatis membuat kans Liverpool meraih gelar berkurang. Namun, Klopp tidak ingin meratapi. Dia ber konsentrasi meramu kekuatan tim ter baiknya untuk membalaskan dendam terhadap The Blues saat bertandang ke Stamford Bridge pada lanjutan Liga Primer, Sabtu (29/9).

Chelsea bukan hanya memastikan tiket ke babak keempat Piala Liga. The Blues turut memperpanjang catatan impresif mereka yang belum terkalahkan dalam delapan laga terakhir semua kompetisi (tujuh menang, satu imbang).

Gelandang Chelsea Ross Barkley mengungkapkan, Chelsea menunjukkan mentalitas baja sehingga mampu bangkit dan membalikkan keadaan. Kendati mewaspadai kebangkitan Liverpool pada pertemuan di Liga Primer, hari Sabtu mendatang, Barkley tidak khawatir.

Dia yakin Pelatih Maurizio Sarri telah menyiapkan strategi jitu agar Chelsea kembali mengecundangi The Reds . “Tertinggal lebih dulu dan memenangkan pertandingan melawan Liverpool jelas membuat kami lebih percaya diri jelang pertemuan di Liga Primer. Pada pertandingan ke pertandingan, kami terus menunjukkan peningkatan. Sabtu nanti target kami masih sama, mengalahkan Liverpool,” tandas Barkley.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3386 seconds (0.1#10.140)