Terlalu Dipuji Melambung, Spanyol Terjatuh ke Bumi

Rabu, 17 Oktober 2018 - 11:16 WIB
Terlalu Dipuji Melambung, Spanyol Terjatuh ke Bumi
Terlalu Dipuji Melambung, Spanyol Terjatuh ke Bumi
A A A
SEVILLA - Puja-puji kinerja Spanyol di bawah kepemimpinan Luis Enrique hilang dalam 90 menit. Tim berjuluk La Furia Roja tersebut dipaksa kembali terjatuh ke bumi seusai ditumbangkan Inggris 2-3 pada laga penyisihan Nations League A Grup 4, Selasa (16/10).

Kekalahan di Estadio Benito Villamarin seakan mengingatkan tim dan fans atas kinerja buruk Spanyol di Piala Dunia 2018. Saat itu, mereka disingkirkan Rusia 3-4 lewat drama adu penalti di babak 16 besar. Padahal Spanyol sempat menuai pujian berkat performa impresif mereka yang tidak terkalahkan di tiga laga sebelumnya dan mencetak 12 gol.

Namun, semua itu seakan menghilang saat melawan Inggris. Enrique secara terbuka mengakui penampilan Spanyol terbilang sangat buruk di babak pertama. Mereka kerap salah dalam melepaskan umpan dan minim melakukan serangan. Hal itu dimaksimalkan dengan baik oleh Inggris yang begitu merepotkan lewat permainan cepat.

Mereka mengoyak gawang David De Gea tiga kali yang masing-masing dicetak Raheem Sterling pada menit ke-16 dan 38 serta Marcus Rashford (29). Tetapi, Spanyol membaik di babak kedua. La Furia Roja mencetak dua gol lewat sumbangan Paco Alcacer (58) dan Sergio Ramos (90).

“Kami harus menerima karena bermain buruk di babak pertama. Kami membuat banyak kesalahan sendiri. Tapi, saya senang dengan performa di babak kedua. Saya tidak mengubah strategi karena tim sehebat apapun pernah menderita. Saya tidak perlu mengkritik karena sikap pemain sangat hebat,”ungkap Enrique dilansir Marca.

Meski Spanyol dirugikan karena gagal mengamankan tiket Final Four Nations League 2018 lebih awal, Enrique tetap tenang. Saat ini mereka masih memimpin klasemen Grup 4 dengan enam poin. Dia mengindikasikan timnya akan bangkit saat menghadapi Kroasia di laga pamungkas pada 16 November mendatang.

“Kami perlu memperkuat hal-hal yang berkaitan dengan teknis dan menempatkan tim ke dalam dinamika positif. Bermain dengan dua semifinalis Piala Dunia 2018 memang tidak mudah. Tapi, kami menentukan nasib kami sendiri saat melawan Kroasia. Kami harus menang,” ujarnya.

Pada lain pihak, Inggris bukan hanya merasakan tiga poin pertamanya di UEFA Nations League 2018. Tim berjuluk The Three Lions itu akhirnya meruntuhkan ketangguhan Spanyol di kandangnya 3-2 pada laga League A Grup 4, kemarin. Hasil positif di Estadio Benito Villamarin bernilai historis karena merupakan kemenangan pertama Inggris di tanah Spanyol sejak 1987. Itu sekaligus kemenangan pertama mereka atas tim top setelah menundukkan Jerman dengan skor sama pada Maret 2016.

Menariknya, skuad Inggris saat ini dihuni pemain dengan rata-rata usia 23 tahun. Itu merupakan tim termuda mereka sejak 1959.
Pelatih Gareth Southgate tentu semringah lantaran kebijakannya berjalan mulus. Dia mengatakan, para pemain mudanya bermain dengan semangat juang luar biasa dan berani meladeni Spanyol yang notabene diperkuat para pemain berpengalaman.

“Untuk datang ke sini dan bertahan selama 90 menit, Anda tidak mungkin mendapatkan hasil. Kami harus berani dengan bola. Saya sangat bangga dengan penampilan tim. Mereka bermain dengan keberanian besar. Kami telah mencoba sistem baru. Menemukan banyak hal mengenai pemain-pemain muda bertalenta,” kata Southgate. Secara khusus, dia memuji performa trio Harry Kane, Rashford, dan Sterling.

Dia menilai ketiganya sangat kompak dan mampu merepotkan barisan pertahanan Spanyol. Juru taktik berusia 48 tahun itu optimistis kemampuan trio andalannya akan terus berkembang. Laga yang berlangsung di Estadio Benito Villamarin juga terasa spesial bagi Sterling.

Pasalnya, gelandang Manchester City (Man City) tersebut mencetak dua golnya ke gawang Spanyol mengakhiri pacekliknya sejak 9 Oktober 2015. Total dari 46 caps-nya bersama The Three Lions, Sterling mengemas empat gol. Inggris kini berada di posisi kedua klasemen sementara League A Grup 4 dengan empat poin. Kane dkk pun semakin percaya diri jelang laga pamungkas kontra Kroasia, 18 November nanti.

“Mereka (Kane, Rashford, Sterling) menguasai bola dengan sangat baik dan itu membuat kami leluasa membangun serangan. Kecepatan mereka jelas ancaman nyata. Umpan dan penyelesaian akhir mereka begitu akurat. Ini adalah modal bagus untuk masa depan Inggris,” ujarnya.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.8431 seconds (0.1#10.140)