Kering prestasi, Persib tetap sukses gaet sponsor

Senin, 19 November 2012 - 12:20 WIB
Kering prestasi, Persib tetap sukses gaet sponsor
Kering prestasi, Persib tetap sukses gaet sponsor
A A A
Sindonews.com – Persib Bandung terus melakukan inovasi. Kendati latar belakang lahirnya klub berjuluk Maung Bandung ini tidak lebih dari sebuah klub amatir yang dibentuk sebagai wadah tim-tim amatir di Bandung pada masa penjajahan Belanda. Kini langkah dan gerak Persib, bisa dikatakan satu kaki lebih dari dari klub lain.

Sebagai klub alumnus kompetisi amatir, Perserikatan, perkembangan Persib belakangan tergolong lebih baik dibandingkan klub-klub alumnus Galatama, yang notabene dibentuk atas dasar profesionalisme. Namun satu per satu di antara klub-klub Galatama ini, tumbang tak kuat melawan tuntutan kemandirian.

Ekspansi Persib sebagai sebuah klub berbasis business plan yang mapan, terlihat dari pergerakan klub yang berdiri pada 14 Maret 1933 itu. Meski kering prestasi di atas lapangan hijau sejak terakhir kali menjuarai Liga Indonesia musim 1994/1995. Persib mampu bertahan karena keunggulan mereka dalam menggaet fulus dari sektor sponsorship.

Musim ini misalnya, PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) selaku pengelola klub, sukses menekan pengeluaraan klub dengan menggaet lebih banyak sponsor. Salah satunya adalah keberhasilan menekan anggaran pengeluaraan untuk kebutuhan akomodasi tim.

Kerjasama yang dijalin Persib dengan maskapai penerbangan asal Malaysia, Air Asia, membuat Persib menjadi klub yang berhasil menekan tingkat pengeluaran anggaran secara signifikan. Kendati nilai kontrak pemain dan pelatih musim ini, diestimasi mengalami kenaikan dibandingkan musim lalu. Namun, Persib berhasil menutupi lubang tersebut dengan kesuksesan menggalang sponsor kakap. “Memang tidak semua rute penerbangan yang akan dilalui tim musim depan bakal dilayani Air Asia. Namun, setidaknya kerjasama yang dijalin ini bisa membuat kami melakukan penghematan dari sisi anggaran pengeluaraan,” terang Direktur Marketing dan Promosi PT PBB, Muhammad Farhan, Senin (19/11).

Selain Air Asia, Persib pun berhasil menjalin kerjasama dengan perusahaan apparel lokal, League. Meski hanya lokal, bukan berarti jersey Persib tidak diminati produk luar. Sebab sejumlah apparel luar negeri, seperti Nike dan Adidas, pun kesengsem untuk mendandani Maung Bandung. Sayangnya kerjasama dengan perusahaan alat-alat olahraga raksasa tersebut gagal terwujud karena kebijakan klub yang tetap memutuskan tim berlaga di Indonesia Super League (ISL).

Musim ini, Persib sendiri sebenarnya nyaris membuat langkah besar dengan menyusun rencana melantai di Bursa Efek Jakarta. Namun, niat tersebut urung dilaksanakan setelah pengurus mempelajari nasib sejumlah tim olahraga di luar negeri yang tergolong gagal meraup keuntungan setelah memutuskan melempar sahamnya ke publik seperti klub raksasa Manchester United, New York Yankees (baseball) dan lainnya.

Meski belum menjadi sebuah klub yang menguntungkan secara bisnis. Namun perkembangan positif yang ditunjukkan dalam tiga musim terakhir, membuat petinggi PT PBB optimistis cepat atau lambat Persib akan kembali jadi raksasa, tak hanya raksasa di lapangan hijau, tapi juga sebagai raksasa klub sepakbola di Indonesia dalam urusan bisnis. “Kita akan selalu berusaha untuk membuat klub ini, menjadi lebih baik dan menemukan keseimbangan antara kepentingan prestasi dan bisnis,” tandas Farhan.
(nug)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5660 seconds (0.1#10.140)