Hierro Bajak Strategi Julen Lopetagui Saat Hadapi Portugal

SOCHI - Pelatih Spanyol, Fernando Hierro menekankan pentingnya ketenangan dan menjaga kesinambungan tim setelah ditinggal pelatih Julen Lopetagui. Dia menegaskan bahwa gaya permainan Spanyol tidak akan berubah di bawah kepemimpinannya.

Penunjukan Hierro sebagai pelatih Spanyol menimbulkan perdebatan. Bagaimana tidak, catatan Hierro sebagai pelatih sebuah tim belum cukup mentereng. Dia masih hampa gelar sebagai pelatih.

Apalagi pergantian pelatih tersebut juga dilakukan menjelang pertandingan perdana Grup B Piala Dunia 2018 menghadapi Portugal. Tentu saja Spanyol diniliai akan kembali belajar dari nol untuk memahami strategi sang pelatih.

Namun Hierro menepis anggapan tersebut. Dia berjanji akan tetap memainkan konsep dan strategi yang sama dengan Lopetagui. Yakni tampil menyerang di setiap pertandingan. (Baca juga : Preview Portugal vs Spanyol: Duel Raksasa )

"Kami tidak akan menyimpang sedikit pun dari konsep sepak bola kami dan apa yang telah kami lakukan sejak lama," kata Hierro dikutip dari ESPN, Jumat (16/6/2018)

“Anda akan melihat Spanyol bermain seperti biasanya. Skuat Spanyol yang suka menjadi protagonis dalam pertandingan, yang suka bermain indah, dan kami memiliki strategi yang sangat jelas dalam pikiran," terangnya

"Kami masih memiliki banyak staf pelatih dari sebelumnya dan itu jelas membantu untuk tetatp memainkan strategi yang sama. Kami tidak akan mengubah realitas itu dalam semalam. Kami harus menghormati pekerjaan yang telah dilakukan selama dua pekan terakhir menjelang Piala Dunia," kata pria berusia 50 tahun itu," jelasnya.

Di sisi lain, Hierro juga mengomentari Portugal yang dihadapi timnya di Stadion Olimpiade Fisht, Sochi, Sabtu (16/6/2018) dini hari pukul 01.00 WIB. "Kami menghormati juara Eropa (Portugal). Kami tahu bahwa mereka memiliki salah satu pemain terbaik Ronaldo dan pelatih dengan memiliki pengalaman, tetapi kami percaya sepenuhnya pada pemain kami." tukas Hierro

Si besi- julukan Hierro juga mengatakan bahwa semua 23 pemain harus memberikan penampilan terbaik jika ingin berhasil di Rusia. "Untuk memenangkan permainan ini kami perlu melakukan pekerjaan rumah. Kami memiliki gagasan yang jelas tentang apa yang ingin kami capai. Memang benar kami tidak punya banyak waktu untuk bekerja, jadi kami tidak akan banyak merubah permainan," pungkasnya.